Persamaan Reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : aA + bB ---> cC + dD dimana a, b, c, dan d adalah koefisien, A dan B adalah Reaktan (pereaksi) serta C dan D adalah Produk (hasil reaksi) Saat reaksi berlangsung, jumlah A dan B semakin lama semakin berkurang,s ebaliknya jumlah C dan D akan semakin bertambah
MOLARITAS Molaritas
atau kemolaran merupakan satuan kepekatan atau konsentrasi dari suatu
larutan. Molaritas didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut
dalam satu liter larutan, yang dirumuskan sebagai : M = mol/L atau M=mmol/mLAdakalanya
molaritas ditentukan melalui pengenceran dari suatu larutan.
Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah tetapi
jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Oleh karena jumlah molnya tetap,
maka n1=n2 atau V1.M1=V2.M2 dalam bidang industri
untuk mengetahi molaritasnya harus diketahui volume larutan pekatnya
(larutan primer). Caranya dengan menentukan molaritas dari alrutan pekat
yangdikatahui kadar dan massa jenisnya. Kemolaran tersebut dapat dicari
dengan rumus: p x 10 x % massa M = ------------------------ mol.L-1 Mr Dimana = M adalah Molaritas, r = massa jenis, % massa = kadar, Mr = massa molekul relatif
LAJU REAKSI Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk tiap satuan waktu, yang dituliskan sebagai berikut : Perubahan konsentarasi Laju = ----------------------------- Periode waktu reaksi
Selama reaksi berlangsung, konsentrasi pereaksi berkurang, sedangkan konsentrasi produk bertambah. Jika A --> B maka untuk d[A] d[B] d[C] Laju A = - ------- dan Laju B = + ------ sehingga V = ---------, dt dt dt Dimana : d[C] = perubahan konsentrasi, V = laju reaksi, dan dt = perubahan waktu
Untuk
reaksi yang lebi kompleks, misal 2A --> B, maka laju reaksi
berkurangnya A adalah 2 kali lebih cepat dari laju pembentukan B,
sehingga penulisan laju reaksi menjadi 1 d[A] d[B] Laju A = - -- ------- dan Laju B = + ------ 2 dt dt Atau melihat kecenderungan koefisien yang terlibat
PERSAMAAN LAJU REAKSI
INGAT : Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi, bukan konsentrasi hasil reaksi.
GULBERG
dan WAAGE menuturkan : “Laju reaksi dalam sistem pada suatu temperatur
tertentu berbanding lurus dengan konsentrasi zat yang bereaksi, setelah
tiap-tiap konsentrasi dipangkatkan dengan koefisiennya dalam persamaan
reaksi yang bersangkutan.” Misalnya pada reaksi : mA + nB ---> pC + qDmaka Laju Reaksi menurut reaksi di atas adalah : V = k [A]m [B]n m dan n merupakan pangkat atau menunjukkan orde reaksi, jika dijumlahkan maka akan menjadi orde reaksi total. Orde
reaksi memunkinkan kita mengetahui kebergantungan reaksi terhadap
reaktan. Pada reaksi yang berlangsung bertahap, orde reaksi ditentukan
oleh tahapan reaksi yang paling lambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar