Selasa, 27 November 2012

Bahasa Indonesia Kelas XI IPA Semester 1 & 2

RINGKASAN MATERI
  1. Mendengarkan
Mendengar informasi dari narasumber, radio, atau televisi merupakan kegiatan yang bermanfaat karena dapat menambah wawasan kita. Narasumber dipilih dengan pertimbangan keahlian dan pengalamannya. Untuk mengingat sumber-sumber informasi dapat dibantu dengan membentuk catatan tertulis atau merekam tuturan lisan dengan menggunkan alat perekam berupa tape recorder, video recorder.
  1. Berbicara
Ada teknik khusus agar dapat mempermudah menemukan bagian penting dari sebuah bacaan atau disebut dengan pokok pikiran. Sebuah paragraf  disusun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf memuat satu pokok pikiran yang dapat dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.
  1. Membaca
Paragraf deduktif dan Induktif
Pargraf deduktif : Paragraf yang dibuat dengan cara menyajikan         permasalahan utama terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan uraian yang secara khusus menjelaskan permasalahan umum tersebut.
Pragraf induktif      :   Paragraf  deduktif dimulai dengan hal yang bersifat umum (kalimat utama) dan diikuti kalimat penjelas yang bersifat khusus (penjelas) dan diakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum (kalimat utama).
  1. Menulis
Penulisan Daftar Pustaka
Untuk menulis sebuah karya tulis, umumnya digunakan sejumlah buku sebagai acuan (referensi). Referensi tersebut dikutip dan digunakan untuk memperkuat pendapat penulis memperjalas satu pendapat. Oleh karena itu, pada daftar pustaka dicantumkan semua buku sebagai acuan yang digunakan oleh penulis untuk menyusun karya tulis. Unsur yang dicantumkan dalam daftar pustaka yaitu identitas buku.. Yang termasuk identitas buku meliputi : nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat (kota) terbit, dan nama penerbit. Dalam penulisannya, setiap unsur itu diakhiri dengan sebuah titik. Khusus untuk penulisan nama pengarang yang lebih dari dua unsur, disusun dengan pola nama akhir, baru diikuti nama awal.
Contoh :
Arthur Beiser. 1995. Concept of Modern Physic. Fifth Edition MC Graw Hill International Edition.
Kamajaya, Drs. 2000. Penuntun Belajar Fisika II. Bandung: Ganeca Exact
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Bandung: Penerbit ITB
  1. Apresiasi Sastra
  1. Resensi Novel
Resensi buku ialah suatu pembicaraan tentang sebuah buku, baik fiksi maupun nonfiksi mengenai segala kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam buku tersebut. Apabila kita hendak membuat resensi novel, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  1. Identitas buku
Identitas buku yang perlu dicantumkan adalah judul buku, pengarang, tempat dan tahun terbit, jumlah halaman.
  1. Tujuan pengarang buku
Tujuan pengarang buku ini dapat dilihat pada pendahuluan atau pada pengantar buku.
  1. Tujuan resensator
Tujuan resensator ini sangat berhubungan dengan pemuatan resensi itu. Resensator harus memerhatikan kualitas pembaca, tingkat pendidikan, kedalaman pembahasan masalah,dsb.
  1. Keunggulan dan kelemahan buku
Resensator harus memiliki pengetahuan tentang pengetahuan sastra, karena dalam memaparkan keunggulan dan kelemahan buku, resensator harus dapat mengupas hal-hal yang berhubungan dengan tema, alur, perwatakan, penokohan, sudut pandang, majas.
Selain hal-hal yang berhubungan dengan unsur intrinsik sastra tersebut, yang tak kalah penting adalah pembahasan masalah ejaan, perwajahan buku yang mendukung penampilan buku itu, serta unsur intrinsik sastranya.

SEMESTER 2 

 CERPEN

Cerita pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih memahaminya.
Ciri-ciri cerpen:
-          Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
-          Besifat Fiksi.
-          Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
-          Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
-          Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
§         Unsur- unsur intrinsik cerpen (alur, latar dan penokohan)
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain secara runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat.
Jenis-jenis alur sebagai berikut :
a. Alur maju atau progresif Alur maju merupakan alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara kronologis. Dalam alur ini cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur sorot balik atau regresif Alur sorot balik merupakan alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara terbalik. Dalam alur ini cerita tidak dimulai dari tahap pengantar. Namun cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur sorot balik disebut juga alur flashback.
c. Alur campuran
Alur campuran merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
Penokohan
Penokohan disebut juga perwatakan atau karaterisasi. Perwatakan dalam cerpen adalah pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Latar
Latar merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa atau cerita. Latar berhubungan erat dengan pelaku (tokoh) dalam suatu peristiwa. Adapun jenis-jenis latar seperti di bawah ini :
a. Latar Waktu
Latar waktu adalah keterangan tentang kapan peristiwa dalam cerpentersebut terjadi. Misalnya, pagi hari, siang hari, atau malam hari.
b. Latar Tempat (ruang)
Latar tempat menunjukkan keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misalnya, di rumah, di kamar, di dalam bus, di halaman, atau di Jakarta.
c. Latar Suasana
Latar suasana menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi. Misalnya, suasana gembira, sedih, atau romantis.
Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah cerpen. Tema yang biasa diangkat dalam cerpen meliputi masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan dan lai sebagainya.
Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Nilai-nilai dalam cerpen :


1. Nilai moral
Nilai moral (nilai etik) adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat.
2.  Nilai sosial
Nilai sosial adalah hal yang berkaitan dengan norma kehidupan masyarakat seperti menolong sesama, saling memberi dan sikap tenggang rasa.
3.  Nilai keagamaan
Nilai keagamaan adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.
4.    Nilai budaya
Nilai budaya adalah hal hal yang berkaitan dengan norma kehidupan manusia yang berhubungan dengan kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar