RINGKASAN MATERI
- Mendengarkan
Mendengar informasi dari narasumber, radio, atau televisi merupakan
kegiatan yang bermanfaat karena dapat menambah wawasan kita. Narasumber
dipilih dengan pertimbangan keahlian dan pengalamannya. Untuk mengingat
sumber-sumber informasi dapat dibantu dengan membentuk catatan tertulis
atau merekam tuturan lisan dengan menggunkan alat perekam berupa tape
recorder, video recorder.
- Berbicara
Ada teknik khusus agar dapat mempermudah menemukan bagian penting
dari sebuah bacaan atau disebut dengan pokok pikiran. Sebuah paragraf
disusun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf
memuat satu pokok pikiran yang dapat dikembangkan dengan beberapa
kalimat penjelas.
- Membaca
Paragraf deduktif dan Induktif
Pargraf deduktif : Paragraf yang dibuat dengan cara
menyajikan permasalahan utama terlebih dahulu, kemudian diikuti
dengan uraian yang secara khusus menjelaskan permasalahan umum tersebut.
Pragraf induktif : Paragraf deduktif dimulai dengan hal yang
bersifat umum (kalimat utama) dan diikuti kalimat penjelas yang bersifat
khusus (penjelas) dan diakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum
(kalimat utama).
- Menulis
Penulisan Daftar Pustaka
Untuk menulis sebuah karya tulis, umumnya digunakan sejumlah buku
sebagai acuan (referensi). Referensi tersebut dikutip dan digunakan
untuk memperkuat pendapat penulis memperjalas satu pendapat. Oleh karena
itu, pada daftar pustaka dicantumkan semua buku sebagai acuan yang
digunakan oleh penulis untuk menyusun karya tulis. Unsur yang
dicantumkan dalam daftar pustaka yaitu identitas buku.. Yang termasuk
identitas buku meliputi : nama pengarang, tahun terbit, judul buku,
tempat (kota) terbit, dan nama penerbit. Dalam penulisannya, setiap
unsur itu diakhiri dengan sebuah titik. Khusus untuk penulisan nama
pengarang yang lebih dari dua unsur, disusun dengan pola nama akhir,
baru diikuti nama awal.
Contoh :
Arthur Beiser. 1995. Concept of Modern Physic. Fifth Edition MC Graw Hill International Edition.
Kamajaya, Drs. 2000. Penuntun Belajar Fisika II. Bandung: Ganeca Exact
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Bandung: Penerbit ITB
- Apresiasi Sastra
- Resensi Novel
Resensi buku ialah suatu pembicaraan tentang sebuah buku, baik fiksi
maupun nonfiksi mengenai segala kelebihan dan kelemahan yang terdapat
dalam buku tersebut. Apabila kita hendak membuat resensi novel, hal-hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Identitas buku
Identitas buku yang perlu dicantumkan adalah judul buku, pengarang, tempat dan tahun terbit, jumlah halaman.
- Tujuan pengarang buku
Tujuan pengarang buku ini dapat dilihat pada pendahuluan atau pada pengantar buku.
- Tujuan resensator
Tujuan resensator ini sangat berhubungan dengan pemuatan resensi itu.
Resensator harus memerhatikan kualitas pembaca, tingkat pendidikan,
kedalaman pembahasan masalah,dsb.
- Keunggulan dan kelemahan buku
Resensator harus memiliki pengetahuan tentang pengetahuan sastra,
karena dalam memaparkan keunggulan dan kelemahan buku, resensator harus
dapat mengupas hal-hal yang berhubungan dengan tema, alur, perwatakan,
penokohan, sudut pandang, majas.
Selain hal-hal yang berhubungan dengan unsur intrinsik sastra
tersebut, yang tak kalah penting adalah pembahasan masalah ejaan,
perwajahan buku yang mendukung penampilan buku itu, serta unsur
intrinsik sastranya.SEMESTER 2
CERPEN
Cerita pendek
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu karya
sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian apa
sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih
memahaminya.
Ciri-ciri cerpen:
-
Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali
duduk"/15-30 menit.)
-
Besifat Fiksi.
-
Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
-
Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
-
Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
§ Unsur- unsur intrinsik cerpen (alur,
latar dan penokohan)
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain secara
runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat.
Jenis-jenis alur
sebagai berikut :
a. Alur maju atau progresif Alur maju merupakan
alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara kronologis. Dalam alur ini
cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur sorot balik
atau regresif Alur sorot balik merupakan alur yang menceritakan
peristiwa-peristiwa secara terbalik. Dalam alur ini cerita tidak dimulai dari
tahap pengantar. Namun cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah,
puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur sorot balik
disebut juga alur flashback.
c. Alur campuran
Alur campuran
merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
Penokohan
Penokohan disebut juga
perwatakan atau karaterisasi. Perwatakan dalam cerpen adalah
pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin
pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Latar
Latar merupakan
keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa atau cerita.
Latar berhubungan erat dengan pelaku (tokoh) dalam suatu peristiwa. Adapun
jenis-jenis latar seperti di bawah ini :
a. Latar Waktu
Latar waktu adalah
keterangan tentang kapan peristiwa dalam cerpentersebut terjadi. Misalnya, pagi
hari, siang hari, atau malam hari.
b. Latar Tempat
(ruang)
Latar tempat menunjukkan
keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misalnya,
di rumah, di kamar, di dalam bus, di halaman, atau di Jakarta.
c. Latar Suasana
Latar suasana
menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi. Misalnya, suasana gembira, sedih,
atau romantis.
Tema
Tema merupakan gagasan
pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah cerpen. Tema yang biasa diangkat
dalam cerpen meliputi masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan,
kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan dan lai sebagainya.
Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Nilai-nilai
dalam cerpen :
1.
Nilai moral
Nilai moral (nilai etik) adalah
nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang
berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang
dianut oleh golongan atau masyarakat.
2.
Nilai sosial
Nilai sosial adalah hal yang
berkaitan dengan norma kehidupan masyarakat seperti menolong sesama, saling
memberi dan sikap tenggang rasa.
3. Nilai keagamaan
Nilai keagamaan adalah konsep
mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa
masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan
pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.
4.
Nilai budaya
Nilai budaya adalah hal hal yang
berkaitan dengan norma kehidupan manusia yang berhubungan dengan kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar